Makin maraknya perdagangan orang yang terjadi saat ini, khususnya di luar negeri membuat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (PUM) melakukan sosialisasi dan peningkatan koordinasi kepada berbagai pihak dalam melakukan Penanganan dan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Dalam mendukung penuh upaya tersebut, Pemkot Kediri turut serta mengikuti webinar Sinergi Pencegahan dan Penindakan TPPO, Senin (26/6).

Webinar yang telah dilakukan kali kedua tersebut, Dirjen Politik dan PUM Kemendagri, Bahtiar meminta kepada seluruh Aparatur baik di Pemerintah Pusat dan Daerah, Aparat Penegak Hukum, dan Stakeholder terkait dalam memperkuat sinergi untuk melakukan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).

“Hal ini menjadi atensi dari Presiden RI dan menjadi materi pada rapat Kabinet 30 Mei lalu. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai Aparatur baik pusat maupun di daerah dalam melakukan tindakan pencegahan, penanganan dan penindakan TPPO,” ungkap Bahtiar.

Baca Juga: Lahan Padi Lima Kecamatan di Lamongan Gagal Panen, Pemerintah Lambat Tangani Kekeringan dan Serangan Wereng

“Kegiatan hari ini adalah bagian cara kita untuk memperkuat sinergi kita terhadap hal yang sangat substantif bagi kehidupan kebangsaan, khususnya memberi perlindungan kepada PMI,” ucapnya lebih lanjut.

Bahtiar mengatakan bahwa data dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dari tahun 2007 hingga 2023 terdapat 9 juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri yang terdata hanya 4,6 juta dan 4,3 juta sisanya tidak masuk dalam sistem komputerisasi perlindungan pekerja migran Indonesia. Dimana PMI yang tidak terdata terindikasi ditempatkan secara non prosedural dan berpotensi mengalami berbagai macam eksploitasi. Hal tersebut dibuktikan dengan jenazah WNI yang kembali ke tanah air akibat TPPO dalam setahun mencapai lebih dari 1.900 orang menurut data BP2MI.

“Tentu melalui forum ini, kita dorong Pemda, DPRD, serta penyelenggara negara agar memberi atensi serius terhadap TPPO, dengan koordinasi kepada gugus tugas yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Karena berkaitan langsung dengan keselamatan warga Indonesia, negara berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada mereka,” tuturnya.

Mendukung upaya tersebut, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, Sumedi mengatakan Pemkot Kediri serius melakukan upaya pencegahan dan penanganan TPPO, salah satunya dengan salah satunya dengan memperkuat peran satgas PPA se-Kota Kediri melalui sosialisasi-sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang khususnya Bagi Perempuan.

“Kita berikan sosialisasi untuk menambah pengetahuan petugas Satgas PPA di lapangan. Supaya mereka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Kediri terutama dalam hal penanganan anak dan perempuan korban dari TPPO. Kami juga akan selalu mengawasi dan memantau penegakan hukum terkait TPPO,” kata Sumedi.

Ia berharap dengan peningkatan koordinasi yang dilakukan oleh Ditjen Politik dan PUM untuk pencegahan dan penindakan TPPO bisa efektif melakukan proteksi terhadap Pekerja Indonesia yang bekerja diluar negeri.

“Semoga upaya dari Pemerintah Pusat atau Daerah dapat memberikan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia, termasuk rehabilitasi, penanggulangan, dan pengintegrasian sosial. Sinergi bersama ini diharapkan tidak lagi berulang setiap tahunnya,” ujarnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here